Cara Menyikapi KDRT, Pentingnya Komunikasi!

Cara menyikapi kdrt dalam islam
Foto: pixel.com

Aku teringat dengan kejadian beberapa waktu lalu, yang berawal dari tweet dari seorang suami yang menyatakan istrinya menghilang sudah beberapa hari.

Itu adalah kisah seorang dokter yang bernama Qory yang menjadi korban KDRT dari suaminya bernama Willy. Dr. Qory kabur dari rumah dalam keadaan hamil dikarenakan habis dipukuli oleh suaminya.

Informasi ini tersebar, disaat sang suami membuat cuitan di aplikasi X bahwa istrinya menghilang. Hingga akhirnya diketahui bahwa istrinya telah menjadi korban KDRT.

Berdasarkan catatan dari Mabes Polri hingga Juli 2023, laporan kasus KDRT mencapai 2.261 kasus. Hal ini tentunya memberikan trauma bagi setiap korban.

Banyaknya kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) ini menjadi perhatian khusus. Dan juga tak sedikit dari korban yang tidak berani untuk mengungkapkan kejadian yang mereka alami. Karena, masih belum tahu cara menyikapi KDRT itu sendiri.

Hal ini tentunya turut membuat trauma dan ketakutan tersendiri bagi mereka yang belum menikah.

Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini tidak dapat dihindari jika bukan dari kesadaran diri sendiri.

Penyebab terjadinya KDRT

Cara menyikapi kdrt dalam islam
Foto: pixel.com

Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya KDRT. Hal ini perlu diketahui bagi setiap pasangan yang sudah menikah. Agar KDRT dapat di hindari.

Penyebab terjadi KDRT, diantaranya:

1. Luka batin atau gangguan psikis

Pentingnya yang kita menyadari kesehatan mental kita sendiri. Karena kebanyakan KDRT terjadi karena adanya kondisi mental yang tidak baik-baik saja.

KDRT sering terjadi dikarenakan oleh luka batin yang dialami di masa kecil. Permasalahan ini banyak dipicu karena kecemburuan, kemarahan yang tidak terkontrol, manipulatif dan lainnya.

Sedangkan kondisi tersebut terjadi dikarenakan pola asuh sedari kecil. Yang mungkin meninggalkan luka batin bagi pasangan kita.

2. Masalah Ekonomi

Kebanyakan permasalah dimulai karena faktor ekonomi. Permasalahan ini menjadi pemicu adanya pertengkaran dalam rumah tangga.

Tak hanya untuk keluarga perekonomian yang kurang, bahkan yang memiliki ekonomi yang melimpah pun tidak menutupi terjadinya masalah KDRT.

3. Perselingkuhan

Saat ini, banyak sekali terjadinya perselingkuhan dalam rumah tangga. Perselingkuhan ini tentunya sangat dihindari untuk membentuk keluarga yang bahagia.

Namun, faktanya, banyak penyebab KDRT dipicu karena adanya perselingkuhan. Pasangan mulai tidak menghargai, tidak peduli dan tega untuk semena-mena pada pasangan sendiri.

 4. Pasangan sangat dominan

Adanya ketentuan bahwa suami adalah kepala keluarga, membuat sang suami merasa paling andil untuk kehidupan istrinya.

Dan merasa berhak dalam mengatur semua yang diberlakukan pada istri. Hal ini memang harus diikuti oleh istri, namun dalam kaedah yang masih wajar. Menuntun istri ke dalam jalan yang di redhoi Allah swt.

Namun berbeda dengan sikap yang diambil oleh pasangan yang dominan ini. Mereka akan merasa selalu benar, entah itu sesuai ataupun tidak sesuai dengan ajaran dari Tuhan.

Sehingga tidak memiliki rasa kasihan dan peduli pada pasangannya.

Atau juga bisa sisi dominan suami dikarenakan rasa obsesinya pada istri. Sehingga istri harus selalu bersamanya dan mengikuti aturannya. Jika tidak, maka dia lampiaskan dengan kekerasan. Rasa yang berlebihan pun tidak baik.

5. Ikut campur keluarga atau orang lain

Bagiku, keluarga memang adalah orang yang tidak akan pernah meninggalkan kita. Namun, jika sudah dalam keadaan berkeluarga, ada baiknya semua masalah diselesaikan dengan diskusi berdua bersama pasangan.

Karena terkadang, ada campur tangannya orang lain, itu akan membuat hubungan kita bersama pasangan menjadi tidak harmonis.

6. Memiliki kebiasaan buruk

Kebiasaan buruk yang banyak menjadi penyebab KDRT adalah seperti mabuk atau alkoholik, judi, penggunaan narkoba.

Sebisa mungkin dalam mencari pasangan, kita perlu hindari pasangan yang memiliki kebiasaan seperti ini.

Karena akan sulit untuk diubah jika dia tidak memiliki kesadaran untuk berubah sendiri.

7. Perbedaan pendapat dan prinsip

Cara menyikapi kdrt dan penyebabnya
Foto: pixel.com

Ini juga sering terjadi, dikarenakan adanya perubahan pendapat dan prinsip. Sebab itu pentingnya kita saling menghargai  pendapat pasangan.

Jika memang ada perbedaan, maka perlu dicari solusi jalan tengah dari perbedaan tersebut.

Cara menyikapi KDRT

Cara mengatasi kdrt dalam islam
Foto: pixel.com

Bagi kita yang sudah menikah ataupun belum menikah sangat perlu pengetahuan terkait soal permasalahan KDRT. Hal ini dikarenakan agar kita lebih waspada dan berhati-hati.

Adapun cara menyikapi KDRT yang perlu kita ketahui, sebagai berikut:

1. Saling komunikasi

Dalam berumah tangga, komunikasi adalah hal yang paling penting dan utama.

Pentingnya kita saling menyampaikan apa yang tidak disukai ataupun disukai. Cara penyampaian dalam komunikasi pun harus disampaikan dengan baik-baik.

Kamu bisa jujur pada pasanganmu jika kamu memiliki keresahan ataupun kegelisahan.

Kamu bisa saling menghargai pendapat dan saran masing-masing pasangan. Bicarakan baik-baik.

2. Lakukan pemeriksaan kesehatan mental

Luka batin sangat banyak menjadi pemicu KDRT. Sebab itu, kita perlu menyadari luka batin yang kita alami.

Jika kita sudah mengetahuinya, maka kita pun bisa menyembuhkan luka tersebut secara perlahan.

Ketika pasangan sudah saling jujur terkait permasalahan ini, maka kita bisa saling mendukung dan menghargai. Agar, bisa sama-sama sembuh.

3. Kumpulkan bukti

Jika telah terjadinya KDRT, sebelum kita mengungkapkan atau meminta pertolongan, perlu kamu kumpulkan bukti terlebih dahulu.

Entah itu berupa rekaman foto atau video. Karena pelaku tidak bisa mengelak lagi jika sudah ada bukti.

4. Beranikan diri ungkapkan kejadian

Apabila bukti sudah terkumpul, kamu harus beranikan diri untuk mengungkapkan bahwa kamu telah menjadi korban KDRT.

Kamu bisa langsung buat laporan ke lembaga terkait yaitu Komnas Perempuan atau ke keluarga terlebih dahulu.

Karena, kamu tidak akan terlepas dari KDRT jika kamu tidak berani keluar dari zona tersebut.

5. Kesadaran untuk mencintai diri sendiri

Pentingnya kita menyadari bahwa keharusan untuk mencintai diri kita sendiri. Jika kita telah mencintai diri kita, maka kita tidak akan membiarka  orang lain memperlakuka  kita seenaknya, termasuk suami sendiri.

Karena tak ada yang berhak untuk diri kita selain kita sendiri.

Hal ini juga akan membuat kita tidak merasa bersalah atas orang lain. Kita akan merasa yakin akan diri sendiri dan hanya kita yang bosa menolong diri kita sendiri.

Itulah penyebab dan cara menyikapi KDRT yang perlu kamu ketahui. Semoga dengan pengetahuan kita dan pasangan dapat menghindari terjadinya KDRT dan bisa membentuk keluarga harmonis.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Apa itu Genosida? Yang Sedang Terjadi Terhadap Palestina!

Hingga saat ini, aku masih tidak sanggup untuk melihat video-video korban peperangan Palestina. Bahkan terkesan menghindari untuk melihat video-video tersebut. Dan sekarang pun tersebar informasi tentang Peperangan Israel-Palestina yang melakukan genosida dengan tujuan menguasai wilayah Palestina. Apakah teman-teman memahami apa ... Read More

Apa itu FOPO (Fear of Other People’s Opinions)?

Pernahkah kamu saat ingin mengunggah foto atau video sendiri memiliki keraguan? Seperti bagaimana tanggapan orang saat melihat postingan kita? Apakah akan ada yang menyukai atau tidak menyukai postingan tersebut? Hal ini sering terjadi, bahkan sebelum mengunggah, kita selalu memastikan foto ... Read More

Lebih Menyenangkan Kerja Office Hour atau Shifting?

Pertanyaan lebih menyenangkan kerja office hour atau shifting ini selalu jadi pertanyaan bagi mereka yang baru masuk ke dunia kerja. Kedua jam kerja ini memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Semuanya kembali pada kenyamanan kita dalam bekerja. Karena tak sedikit dari ... Read More

Mengembangkan Proses Kecil Yang Aku Lalui!

Jika aku dulu tak masuk organisasi kampus tentang komputer dan robotik. Mungkin aku takkan semelek ini soal teknologi. Dan jika aku dulu tak mencoba hal baru, mungkin aku takkan menjadi seorang Blogger. Aku selalu teringat akan kalimat “Tidak ada yang ... Read More