Aku teringat dengan kejadian beberapa waktu lalu, yang berawal dari tweet dari seorang suami yang menyatakan istrinya menghilang sudah beberapa hari.
Itu adalah kisah seorang dokter yang bernama Qory yang menjadi korban KDRT dari suaminya bernama Willy. Dr. Qory kabur dari rumah dalam keadaan hamil dikarenakan habis dipukuli oleh suaminya.
Informasi ini tersebar, disaat sang suami membuat cuitan di aplikasi X bahwa istrinya menghilang. Hingga akhirnya diketahui bahwa istrinya telah menjadi korban KDRT.
Berdasarkan catatan dari Mabes Polri hingga Juli 2023, laporan kasus KDRT mencapai 2.261 kasus. Hal ini tentunya memberikan trauma bagi setiap korban.
Banyaknya kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) ini menjadi perhatian khusus. Dan juga tak sedikit dari korban yang tidak berani untuk mengungkapkan kejadian yang mereka alami. Karena, masih belum tahu cara menyikapi KDRT itu sendiri.
Hal ini tentunya turut membuat trauma dan ketakutan tersendiri bagi mereka yang belum menikah.
Banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini tidak dapat dihindari jika bukan dari kesadaran diri sendiri.
Penyebab terjadinya KDRT
Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya KDRT. Hal ini perlu diketahui bagi setiap pasangan yang sudah menikah. Agar KDRT dapat di hindari.
Penyebab terjadi KDRT, diantaranya:
1. Luka batin atau gangguan psikis
Pentingnya yang kita menyadari kesehatan mental kita sendiri. Karena kebanyakan KDRT terjadi karena adanya kondisi mental yang tidak baik-baik saja.
KDRT sering terjadi dikarenakan oleh luka batin yang dialami di masa kecil. Permasalahan ini banyak dipicu karena kecemburuan, kemarahan yang tidak terkontrol, manipulatif dan lainnya.
Sedangkan kondisi tersebut terjadi dikarenakan pola asuh sedari kecil. Yang mungkin meninggalkan luka batin bagi pasangan kita.
2. Masalah Ekonomi
Kebanyakan permasalah dimulai karena faktor ekonomi. Permasalahan ini menjadi pemicu adanya pertengkaran dalam rumah tangga.
Tak hanya untuk keluarga perekonomian yang kurang, bahkan yang memiliki ekonomi yang melimpah pun tidak menutupi terjadinya masalah KDRT.
3. Perselingkuhan
Saat ini, banyak sekali terjadinya perselingkuhan dalam rumah tangga. Perselingkuhan ini tentunya sangat dihindari untuk membentuk keluarga yang bahagia.
Namun, faktanya, banyak penyebab KDRT dipicu karena adanya perselingkuhan. Pasangan mulai tidak menghargai, tidak peduli dan tega untuk semena-mena pada pasangan sendiri.
4. Pasangan sangat dominan
Adanya ketentuan bahwa suami adalah kepala keluarga, membuat sang suami merasa paling andil untuk kehidupan istrinya.
Dan merasa berhak dalam mengatur semua yang diberlakukan pada istri. Hal ini memang harus diikuti oleh istri, namun dalam kaedah yang masih wajar. Menuntun istri ke dalam jalan yang di redhoi Allah swt.
Namun berbeda dengan sikap yang diambil oleh pasangan yang dominan ini. Mereka akan merasa selalu benar, entah itu sesuai ataupun tidak sesuai dengan ajaran dari Tuhan.
Sehingga tidak memiliki rasa kasihan dan peduli pada pasangannya.
Atau juga bisa sisi dominan suami dikarenakan rasa obsesinya pada istri. Sehingga istri harus selalu bersamanya dan mengikuti aturannya. Jika tidak, maka dia lampiaskan dengan kekerasan. Rasa yang berlebihan pun tidak baik.
5. Ikut campur keluarga atau orang lain
Bagiku, keluarga memang adalah orang yang tidak akan pernah meninggalkan kita. Namun, jika sudah dalam keadaan berkeluarga, ada baiknya semua masalah diselesaikan dengan diskusi berdua bersama pasangan.
Karena terkadang, ada campur tangannya orang lain, itu akan membuat hubungan kita bersama pasangan menjadi tidak harmonis.
6. Memiliki kebiasaan buruk
Kebiasaan buruk yang banyak menjadi penyebab KDRT adalah seperti mabuk atau alkoholik, judi, penggunaan narkoba.
Sebisa mungkin dalam mencari pasangan, kita perlu hindari pasangan yang memiliki kebiasaan seperti ini.
Karena akan sulit untuk diubah jika dia tidak memiliki kesadaran untuk berubah sendiri.
7. Perbedaan pendapat dan prinsip
Ini juga sering terjadi, dikarenakan adanya perubahan pendapat dan prinsip. Sebab itu pentingnya kita saling menghargai pendapat pasangan.
Jika memang ada perbedaan, maka perlu dicari solusi jalan tengah dari perbedaan tersebut.
Cara menyikapi KDRT
Bagi kita yang sudah menikah ataupun belum menikah sangat perlu pengetahuan terkait soal permasalahan KDRT. Hal ini dikarenakan agar kita lebih waspada dan berhati-hati.
Adapun cara menyikapi KDRT yang perlu kita ketahui, sebagai berikut:
1. Saling komunikasi
Dalam berumah tangga, komunikasi adalah hal yang paling penting dan utama.
Pentingnya kita saling menyampaikan apa yang tidak disukai ataupun disukai. Cara penyampaian dalam komunikasi pun harus disampaikan dengan baik-baik.
Kamu bisa jujur pada pasanganmu jika kamu memiliki keresahan ataupun kegelisahan.
Kamu bisa saling menghargai pendapat dan saran masing-masing pasangan. Bicarakan baik-baik.
2. Lakukan pemeriksaan kesehatan mental
Luka batin sangat banyak menjadi pemicu KDRT. Sebab itu, kita perlu menyadari luka batin yang kita alami.
Jika kita sudah mengetahuinya, maka kita pun bisa menyembuhkan luka tersebut secara perlahan.
Ketika pasangan sudah saling jujur terkait permasalahan ini, maka kita bisa saling mendukung dan menghargai. Agar, bisa sama-sama sembuh.
3. Kumpulkan bukti
Jika telah terjadinya KDRT, sebelum kita mengungkapkan atau meminta pertolongan, perlu kamu kumpulkan bukti terlebih dahulu.
Entah itu berupa rekaman foto atau video. Karena pelaku tidak bisa mengelak lagi jika sudah ada bukti.
4. Beranikan diri ungkapkan kejadian
Apabila bukti sudah terkumpul, kamu harus beranikan diri untuk mengungkapkan bahwa kamu telah menjadi korban KDRT.
Kamu bisa langsung buat laporan ke lembaga terkait yaitu Komnas Perempuan atau ke keluarga terlebih dahulu.
Karena, kamu tidak akan terlepas dari KDRT jika kamu tidak berani keluar dari zona tersebut.
5. Kesadaran untuk mencintai diri sendiri
Pentingnya kita menyadari bahwa keharusan untuk mencintai diri kita sendiri. Jika kita telah mencintai diri kita, maka kita tidak akan membiarka orang lain memperlakuka kita seenaknya, termasuk suami sendiri.
Karena tak ada yang berhak untuk diri kita selain kita sendiri.
Hal ini juga akan membuat kita tidak merasa bersalah atas orang lain. Kita akan merasa yakin akan diri sendiri dan hanya kita yang bosa menolong diri kita sendiri.
Itulah penyebab dan cara menyikapi KDRT yang perlu kamu ketahui. Semoga dengan pengetahuan kita dan pasangan dapat menghindari terjadinya KDRT dan bisa membentuk keluarga harmonis.