Apa itu FOPO (Fear of Other People’s Opinions)?

apa itu arti kata FOPO
Foto: freepik.com

Pernahkah kamu saat ingin mengunggah foto atau video sendiri memiliki keraguan? Seperti bagaimana tanggapan orang saat melihat postingan kita? Apakah akan ada yang menyukai atau tidak menyukai postingan tersebut?

Hal ini sering terjadi, bahkan sebelum mengunggah, kita selalu memastikan foto atau videonya sudah bagus, caption yang bagus, dengan harapan menarik bagi orang lain.

Kita sering juga ragu dalam mengungkapkan sesuatu karena memikirkan apa pendapat orang lain terhadap kita. Kekhawatiran ini akan sangat menghambat kita untuk berkembang dan berkarya.

Nah, kekhawatiran yang kita miliki tersebut itu dikenal dengan istilah FOPO (Fear of Other People’s Opinions). Yuks, kita cari tahu apa itu FOPO!

Apa itu FOPO?

apa itu arti kata FOPO
Foto: freepik.com

FOPO yang merupakan singkatan dari Fear of Other People’s Opinions atau dalam Bahasa Indonesia diartikan ketakutan terhadap pendapat orang lain. Istilah ini banyak digunakan di era sekarang.

Berdasarkan artikel yang berjudul How to Stop Worrying About What Other People Think of You yang ditulis oleh Michael Gervais. Sikap FOPO ini dapat menghambat karir kita, dan akan menyulitkan kita dalam berkarya.

FOPO ini banyak terjadi di kalangan masyarakat. Apalagi banyak orang yang dengan mudah mengomentari kita tanpa berpikir panjang terhadap dampak orang tersebut. Tapi, kita tidak bisa menghalangi orang lain berpendapat.

Dengan demikian, harus dari diri kita sendiri mampu untuk mengatasi masalah FOPO ini sendiri. Karena FOPO ini dapat memberikan dampak negatif untuk diri kita.


Baca juga:

Cara Menyikapi KDRT, Pentingnya Komunikasi!

Lebih Menyenangkan Kerja Office Hour atau Shifting?


Cara Mengatasi FOPO

Apa itu fopo dan dampaknya
Foto: freepik.com

Kita perlu menyadari, bahwa kita tidak bisa menutup mulut banyak orang dan tak bisa melarang jari-jari orang dalam berpendapat. Kita hanya bisa, menutup telinga dan mata untuk komentar-komentar yang tidak baik menurut kita.

Menurut Michael Gervais, seorang Psikolog berkinerja tinggi terkemuka di dunia dan pakar terkemuka dalam hubungan antara pikiran dan kinerja manusia, menjelaskan dalam bukunya bahwa FOPO akan sangat menghambat kita, terlebih untuk kita yang sangat ingin menjadi yang terbaik dan mencapai cita-cita yang ingin kita raih.

Jika kita ingin menjadi konten kreator, penulis, dan jenis pekerjaan lainnya, yang terkadang tidak luput dari komentar orang lain. Ini akan membuat kita menjadi tidak produktif dan ragu-ragu dalam berkarya.

Jadi, bagaimana cara mengatasi FOPO dalam diri kita?

Michael Gervasi menuliskan dalam bukunya ada dua hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi perasaan Fear of Other People’s Opinions, yaitu filosofi pribadi dan kesadaran diri.

  • Filosofi pribadi

Hal pertama yang kita harus perkuat dalam diri kita adalah filosofi pribadi kita. Filosofi pribadi ini akan mencakup keyakinan, prioritas, dan harapan kamu. Yang akan menggambarkan perasaan yang lebih kuat dan lebih dalam tentang siapa diri kita.

Kita harus mengenali siapa diri kita sendiri, mengenali apa yang kita inginkan, tujuan kita dalam melakukan sesuatu. Prinsip yang paling kita pegang.

Jika kita sudah memiliki filosofi sendiri, maka kita dapat konsisten dalam berkarya, lebih memahami karakter kita, membuat kita mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kita cukup fokus dan konsisten.

Kita pun akan lebih mudah menerima pendapat orang lain, jika opini tersebut positif, bisa menjadi motivasi untuk kita. Jika opini tersebut negatif, bisa menjadi koreksi untuk diri kita sendiri. Tanpa harus cemas pendapat orang lain tentang kita.

  • Kesadaran diri

Cara mengatasi apa itu FOPO selanjutnya adalah dengan adanya kesadaran dalam diri kita. Kita harus mengembangkan dan menumbuhkan rasa kesadaran diri.

Kita perlu menyadari bahwa setiap orang bebas berpendapat, apalagi untuk sebuah karya, suka tidak sukanya itu relatif sesuai keyakinan orang lain. Berbeda pendapat itu adalah hal yang wajar. Kita tak harus memaksa orang lain menyukai apa yang kita suka.

Kita juga harus meyakinkan diri bahwa tidak ada orang yang sempurna. Karena kesempurnaan itu hanyalah milik ALLAH SWT. Jadi, jika kita memiliki kesalahan di masa lalu, masa sekarang, itu merupakan hal yang wajar karena kita masih berproses.

Dan, mulailah menghilangkan perasaan kekhawatiran dalam hal apapun. Kita boleh berhati-hati dalam bertindak dan berpendapat, namun tidak untuk menghambat dalam kita berkarya atau merusak kehidupan kita sendiri.

Seperti lirik SUGA BTS dalam lagu So What, “Semua kekhawatiranmu hanya bagian dari imajinasimu yang kamu buat”.

Apa yang kamu pikirkan, tidak semua akan sama dengan skenario di pikiran kamu. Kita pun harus menyadari bahwa mindset is Doa. Apa yang kita pikirkan, itulah yang terjadi.

Jadi, kalau kita terlalu banyak memikirkan pendapat orang lain tentang kita, apalagi tentang yang tidak baik soal kita. Bisa jadi, alam bawah sadar kita akan merespon hal itu dan benar terjadi.

Untuk mengatasi FOPO kita harus menerapkan dua hal diatas. Sehinggan kita tidak terganggu lagi dengan opini orang lain. Tetaplah berkarya dan berproduktif.

Itulah informasi terkait apa itu FOPO, semoga teman-teman yang membaca tidak mengalami serangan FOPO ini. Atau yang sedang mengalami, bisa segera mengatasinya.

0 Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Lebih Menyenangkan Kerja Office Hour atau Shifting?

Pertanyaan lebih menyenangkan kerja office hour atau shifting ini selalu jadi pertanyaan bagi mereka yang baru masuk ke dunia kerja. Kedua jam kerja ini memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Semuanya kembali pada kenyamanan kita dalam bekerja. Karena tak sedikit dari ... Read More

Apa itu Genosida? Yang Sedang Terjadi Terhadap Palestina!

Hingga saat ini, aku masih tidak sanggup untuk melihat video-video korban peperangan Palestina. Bahkan terkesan menghindari untuk melihat video-video tersebut. Dan sekarang pun tersebar informasi tentang Peperangan Israel-Palestina yang melakukan genosida dengan tujuan menguasai wilayah Palestina. Apakah teman-teman memahami apa ... Read More

Cara Menyikapi KDRT, Pentingnya Komunikasi!

Aku teringat dengan kejadian beberapa waktu lalu, yang berawal dari tweet dari seorang suami yang menyatakan istrinya menghilang sudah beberapa hari. Itu adalah kisah seorang dokter yang bernama Qory yang menjadi korban KDRT dari suaminya bernama Willy. Dr. Qory kabur ... Read More

Mengembangkan Proses Kecil Yang Aku Lalui!

Jika aku dulu tak masuk organisasi kampus tentang komputer dan robotik. Mungkin aku takkan semelek ini soal teknologi. Dan jika aku dulu tak mencoba hal baru, mungkin aku takkan menjadi seorang Blogger. Aku selalu teringat akan kalimat “Tidak ada yang ... Read More