Justitia Avila Veda – Kekerasan seksual di kalangan masyarakat saat ini menjadi topik yang ramai dibahas dan sangat meresahkan. Karena korbannya pun hampir disemua usia, tak hanya perempuan namun juga laki-laki.
Pembahasan kekerasan seksual juga masih sangat sensitif untuk dibahas. Tak sedikit korbannya lebih memendam sendiri daripada melaporkan tersangka kekerasan seksual. Tak hanya itu, tak sedikit korban seksual mengalami tekanan sosial dikarenakan dianggap sebagai aib. Sehingga korban juga dapat mengalami tekanan batin, menyerang psikis dan kesehatan.
Banyak kasus kekerasan seksual yang membuat korbannya mengalami gangguan mental seperti stres, trauma, kecemasan berlebihan hingga percobaan bunuh diri.
Pentingnya peduli terhadap korban kekerasan seksual
Peduli terhadap korban kekerasan seksual sangat penting karena memberikan dukungan dan bantuan yang dibutuhkan oleh korban, dan juga memiliki dampak positif pada individu, masyarakat, dan budaya secara keseluruhan.
-
Pemulihan Korban
Korban kekerasan seksual sering mengalami dampak fisik, emosional, dan psikologis yang serius. Dengan peduli dan dukungan yang tepat, korban memiliki lebih banyak peluang untuk pulih secara fisik dan emosional, dan untuk membangun kembali kepercayaan diri dan harga diri mereka.
-
Mendukung Kesehatan Mental dan Emosional
Kekerasan seksual dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti stres, kecemasan, depresi, dan PTSD (Gangguan Stres Pasca Trauma). Peduli terhadap korban kekerasan seksual melibatkan penyediaan layanan kesehatan mental yang efektif, termasuk konseling dan terapi, yang sangat penting untuk mendukung pemulihan korban.
-
Mencegah Stigma
Peduli terhadap korban kekerasan seksual membantu mengurangi stigma yang terkait dengan kekerasan seksual. Dengan menghormati dan mendukung korban, masyarakat dapat menghilangkan asumsi dan sikap negatif yang sering kali ditemui oleh korban, sehingga mereka merasa lebih nyaman untuk mencari bantuan dan melaporkan kejahatan tersebut.
-
Pencegahan Kekerasan di Masa Depan
Dengan memberikan dukungan kepada korban, kita juga dapat membantu mencegah kekerasan di masa depan. Korban yang mendapatkan bantuan yang memadai memiliki lebih banyak peluang untuk memutus siklus kekerasan, yang dapat mengurangi kemungkinan mereka menjadi pelaku kekerasan di kemudian hari.
-
Memperkuat Hukum dan Keadilan
Dukungan terhadap korban kekerasan seksual juga dapat mendorong perubahan dalam sistem hukum dan memastikan bahwa pelaku kekerasan dihukum sesuai dengan hukum. Ini membantu mendirikan norma bahwa kekerasan seksual adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan akan ditindak dengan tegas oleh hukum.
-
Membangun Kesadaran Masyarakat
Peduli terhadap korban kekerasan seksual membantu membangun kesadaran masyarakat tentang masalah ini. Semakin banyak orang yang menyadari dampak dan prevalensi kekerasan seksual, semakin besar kemungkinan ada dukungan dan tindakan yang diambil untuk menghentikannya.
-
Menciptakan Lingkungan yang Aman
Dengan memperlihatkan peduli terhadap korban kekerasan seksual, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman di mana korban merasa didengar, dihormati, dan didukung dalam proses pemulihan mereka.
Mengenal sosok Justitia Avila Veda
Justitia Avila Veda merupakan seorang pengacara yang sangat geram akan permasalahan kekerasan seksual ini. Hal ini dia tuliskan pada akun twitter pribadinya bahwa dia bersedia mendengar dan mendampingi korban kekerasan seksual secara sukarela.
Ternyata, postingan tersebut pun ramai dibicarakan dan menarik perhatian banyak pengacara serta Veda (sapaannya) pun mendapatkan banyak email terkait masalah kekerasan seksual tersebut.
Profesinya sebagai pengacara, berharap dapat membantu korban kekerasan seksual dapat pertolongan dan mempermudah para korban lain dalam menerima bantuan hukum.
Hal ini makin membuat Veda makin giat dalam melakukan program ini, agar semua korban kekerasan seksual dapat pertolongan dari sisi hukum dan kesehatan mentalnya.
Veda pun membentuk sebuah program sosial yang dinamakan Kelompok Advokat untuk Keadilan Gender atau disingkat KAKG.
Kelompok Advokat untuk Keadilan Gender di SATU Indonesia Awards
KAKG dibentuk oleh Justitia Avila Veda bersama banyak pengacara yang tertarik dengan program yang dia bagikan. Program sosial yang dilakukan KAKG yaitu program “Pendampingan Korban Kekerasan Seksual Berbasis Teknologi”.
KAKG sendiri memiliki anggota sebanyak 45 pengacara dan paralegal yang menyebar di Jabodetabek, Karawang, Malang, Cikarang, dan Makassar.
KAKG akan memberikan konsultasi hukum gratis 24 jam untuk korban kekerasan seksual. Tak hanya memberikan konsultasi, KAKG juga akan mendampingi jika ada aduan suatu kasus dengan tingkat kegentingan tinggi.
Semua layanan KAKG dilakukan via email, kecuali jika nantinya antara klien dan tim konsultasi KAKG sepakat untuk melanjutkan konsultasi/pendampingan di luar email, pengacara KAKG akan memberikan nomor pribadinya. Dan akan ada pertemuan langsung dalam mengatasi masalahnya.
Sejak tahun 2020, KAKG telah menerima pengaduan terkait kekerasan seksual sebanyak 465 aduan. Dan tak sedikit diantara pengaduan tersebut korbannya adalah anak dibawah umur.
Veda menyampaikan dengan tegas pendampingan bagi korban kekerasan seksual merupakan kerja sama lintas disiplin ilmu. Tidak hanya berkaitan dengan trauma yang dialami, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Dalam masalah kekerasan seksual sangat mungkin terjadi penularan IMS (Infeksi Menular Seksual), termasuk kehamilan yang tak diinginkan.
Sebab itu, peduli terhadap korban kekerasan seksual tidak hanya menjadi tanggung jawab moral kita sebagai individu, tetapi juga merupakan langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih aman, adil, dan empati.
Program sosial yang digerakkan oleh Justitia Avila Veda ini pun menarik juri dalam penilaian pada SATU Indonesia Awards. Dan program ini pun di apresiasikan oleh SATU Indonesia Awards pada tahun 2022.
Itulah sosok Justitia Avila Veda, pengacara yang kini memiliki kegigihan dalam mendampingi korban kekerasan seksual.